Eros Djarot : Jadilah Nasionalis Yang Cerdas Dan Bangsa Merdeka

Politisi dan seniman Eros Djarot masih prihatin terhadap perjalanan bangsa, hingga saat ini. Ia melihat jiwa nasionalisme bangsa ini masih perlu dimatangkan menuju kemandirian berpikir dan bertindak.

Hadir dalam pengukuhan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GPMNI) di Jakarta, Sabtu (26/3/2022), Eros Djarot yang lama terlibat dalam Partai Perjuangan Indonesia, PDI-P, dan mendirikan Partai Partai Nasional Banteng Kemerdekaan (PNBK), melihat fenomena merosotnya jiwa nasionalisme bangsa ini.

“Kita ini jangan hanya membicarakan kemerdekaan, nasionalisme, atau Bung Karno, kalau kita sendiri tidak merdeka, rakyat kita tidak merdeka, dan tidak setia pada nilai-nilai Pancasila yang direnungkan Bung Karno,” ujar Eros kepada wartawan.

Dia melihat nilai-nilai Pancasila itu ikut tergeser seiring merosotnya nasionalisme anak bangsa. Rasa kebangsaan itu tergeser oleh orientasi pragmatisme sempit dan egoistik.

Menjadi bangsa yang merdeka berarti kita menjadi pemenang, tidak dijajah orang lain, atau dikuasai oleh kekuatan lain yang mengeksplorasi rakyat.

Kemerdekaan itu, kata Eros, harus terlihat pada kehidupan rakyat. Rakyat yang harus berdaulat atas dirinya.

Namun, faktanya rakyat belum merdeka. Rakyat malah mengabdi pada penguasa dan terjerumus dalam kemiskinan dan sengsara.

“Seharusnya kita yang melayani dan mengabdi pada rakyat, bukan sebaliknya rakyat mengabdi pada para pemimpinnya, yang tidak seberapa peduli pada nasib rakyatnya,” tukas adik kandung sutradara Slamet Rahardjo ini.

Eros juga mengingatkan agar kita tak hanya menyebut-sebut nama Bung Karno tetapi membiarkan nilai-nilai Pancasila terus digeser oleh ideologi lain, yang bukan merupakan ciri kepribadian bangsa Indonesia.

“Kita harus menjadi bangsa yang sungguh merdeka, yang terlihat pada kehidupan rakyat kita di desa-desa dan di jalan-jalan. Merdeka itu bukan sesuatu yang semu. Untuk itu kita harus menjadi nasionalis yang cerdas, yang menguasai seluruh kekayaan alam kita, itu semua demi kesejahteraan rakyat, bukan untuk kepentingan segelintir penguasa dan pengusaha,” ujar suami dari Dewi Triyadi Surianegara.

Pemikiran-pemikiran cerdas Eros Djarot itu sering tertuang dalam tulisan-tulisannya, di antaranya di Kompas dan Tempo. Wawasan Eros itu memperlihatkan dirinya bukan hanya seorang politisi. Masyarakat mengenalnya juga sebagai penulis skenario, sutradara, pencipta lagu, seniman dan budayawan besar yang dimiliki bangsa ini.

Perjuangan Eros tak selalu mulus. Di masa Orde Baru, tabloid Detik-nya dibreidel Soeharto. Namun, penulis lagu “Badai Pasti Berlalu” itu setia pada jalan politik dan seni yang dipilihnya sebagai wujud cintanya pada negeri ini

Sumber: https://liputan4.com/eros-djarot-jadilah-nasionalis-yang-cerdas-dan-bangsa-merdeka/

 

Yang kita inginkan: perubahan,.
Perubahan.
Bukan pergantian.

Perubahan” - Erros Djarot